BanQ Official

Kesalahan Umum Saat Merawat Ban Truk yang Harus Dihindari

Kesalahan Umum Saat Merawat Ban Truk yang Harus Dihindari – Salah satu bagian truk yang paling penting untuk keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan berkendara adalah ban. Namun, banyak pengemudi dan pemilik armada yang tidak menyadari bahwa mereka melakukan kesalahan dalam merawat ban mereka. Kesalahan kecil ini dapat menyebabkan akibat fatal, seperti ban aus dengan cepat, boros bahan bakar, atau pecah di tengah perjalanan, bosku.

Baca Juga: Mengapa Tekanan Angin Ban Sangat Berpengaruh pada Keselamatan?

Agar hal ini tidak terjadi, berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan orang saat merawat ban truk.

1. Tidak Memeriksa Tekanan Angin Secara Rutin
Kesalahan paling sering terjadi adalah tidak mengecek tekanan angin ban secara berkala.
-Ban yang kekurangan angin membuat tapak cepat aus di bagian samping dan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
-Ban yang terlalu keras justru menyebabkan bagian tengah cepat habis dan menurunkan daya cengkeram.
Periksa tekanan ban minimal seminggu sekali dan sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan sesuai beban muatan dan medan jalan.

2. Mengabaikan Rotasi Ban
Banyak pengemudi yang tidak melakukan rotasi ban secara teratur. Padahal, rotasi membantu pemerataan keausan di seluruh ban.
Idealnya, rotasi dilakukan setiap 10.000 kilometer atau sesuai panduan pabrikan.
Tanpa rotasi, ban bagian depan biasanya lebih cepat aus karena sering menahan beban saat berbelok dan mengerem.

3. Tidak Memperhatikan Keseimbangan (Balancing) dan Penyelarasan (Spooring)
Ban yang tidak seimbang bisa menyebabkan getaran saat melaju dan mempercepat keausan di satu sisi.
Balancing memastikan putaran ban tetap stabil di kecepatan tinggi.
Spooring membantu agar ban tetap sejajar, menjaga arah kendaraan tetap lurus, serta memperpanjang umur ban.
Lakukan balancing dan spooring setiap kali mengganti ban atau jika terasa getaran pada kemudi.

4. Membiarkan Batu atau Kotoran Menempel di Tapak Ban
Tusukan kecil atau kerusakan pada struktur ban dari dalam dapat disebabkan oleh kotoran, batu kecil, atau serpihan logam yang menempel di sela-sela tapak ban. Berhati-hatilah untuk membersihkan ban kendaraan Anda setiap kali Anda melakukan perjalanan jauh atau setelah mencucinya agar ban tetap bersih dan tahan lama.

5. Mengabaikan Kondisi Velg dan Katup Angin
Katup angin yang longgar atau rusak juga dapat menyebabkan tekanan angin turun perlahan. Velg yang penyok atau retak juga dapat menyebabkan ban tidak duduk sempurna dan bocor halus tanpa disadari.
Selalu periksa velg; pastikan katup angin rapat dengan penutup karet.

6. Tidak Segera Mengganti Ban yang Sudah Rusak
Ban yang retak, benjol, atau tapaknya tipis seringkali masih dipakai. Namun, ini menimbulkan risiko yang signifikan.
Ban bisa rusak kapan saja, terutama di jalan raya atau saat mengangkut barang berat. Jika ban menunjukkan tanda-tanda keausan yang signifikan atau kerusakan struktur, segera ganti ban.

Baca Juga: Cara Menjaga Performa Mesin Truk agar Tetap Bertenaga di Jalan Panjang

    Perawatan ban truk sangat penting untuk keamanan dan efisiensi operasi. Hal-hal seperti menjaga tekanan angin, melakukan rotasi, balancing, dan memastikan velg dan tapak ban dalam kondisi baik sangat penting.

    Keranjang Belanja

    KATEGORI