BanQ Official

Cek Tekanan Angin

Tekanan Angin Ban Truk: Kenapa Harus Rutin Dicek?

Dalam industri logistik dan transportasi, setiap detail kecil dapat berdampak besar pada profitabilitas dan keamanan operasional. Salah satu aspek yang sering diabaikan, namun memiliki peran krusial, adalah tekanan angin ban truk. Banyak pemilik armada atau pengemudi menganggap remeh pengecekan tekanan ban, padahal kebiasaan ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan bahkan membahayakan nyawa.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengapa pengecekan tekanan angin ban truk secara rutin sangat penting. Kita akan mengupas dampak dari tekanan ban yang tidak tepat, bagaimana melakukannya dengan benar, serta tips untuk menjaga ban truk Anda tetap dalam kondisi prima. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda dapat mengoptimalkan efisiensi armada, memperpanjang umur ban, dan meningkatkan keselamatan di jalan raya.


Baca juga: Kapan Harus Ganti Ban Truk? Ini Tanda-Tandanya

Dampak Tekanan Angin Ban Truk yang Tidak Tepat

Tekanan angin ban yang tidak ideal—baik terlalu rendah (kurang angin) maupun terlalu tinggi (kelebihan angin)—dapat menimbulkan serangkaian masalah serius yang langsung memengaruhi operasional truk Anda.

1. Tekanan Angin Ban Terlalu Rendah (Underinflation)

Ban truk yang kurang angin adalah masalah paling umum dan paling merugikan. Ini terjadi ketika jumlah udara di dalam ban berada di bawah rekomendasi pabrikan.

a. Peningkatan Konsumsi Bahan Bakar

  • Penyebab: Ketika ban kurang angin, area kontak tapak ban dengan permukaan jalan menjadi lebih besar dari seharusnya. Hal ini meningkatkan resistensi gulir (rolling resistance), yang berarti mesin truk harus bekerja lebih keras untuk menjaga kecepatan kendaraan.
  • Dampak: Setiap 10% penurunan tekanan ban dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar sebesar 1-2%. Bayangkan dampaknya pada armada truk yang beroperasi ribuan kilometer setiap bulan. Ini adalah kerugian finansial yang terus-menerus.

b. Keausan Ban yang Tidak Merata dan Lebih Cepat

  • Penyebab: Tekanan rendah menyebabkan bagian bahu ban menanggung beban lebih berat dan melentur secara berlebihan.
  • Dampak: Bagian bahu ban akan mengalami keausan yang jauh lebih cepat dibandingkan bagian tengah. Ini mengakibatkan ban harus diganti lebih sering, memangkas umur pakai ban hingga 15-20% atau lebih, dan meningkatkan biaya operasional secara drastis.

c. Penumpukan Panas Berlebih

  • Penyebab: Fleksi yang berlebihan pada dinding samping ban dan tapak menciptakan gesekan internal yang intens antar lapisan karet. Gesekan ini menghasilkan panas yang signifikan.
  • Dampak: Panas berlebih adalah musuh utama ban. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur internal ban, seperti pemisahan lapisan (delaminasi) atau bahkan ledakan ban. Ledakan ban saat truk melaju dapat sangat berbahaya dan menimbulkan biaya perbaikan yang mahal.

d. Penurunan Kinerja dan Keamanan

  • Penyebab: Ban yang kurang angin kehilangan stabilitasnya. Area kontak yang tidak ideal mengurangi cengkeraman ban pada jalan.
  • Dampak:
    • Pengereman: Jarak pengereman menjadi lebih panjang karena traksi yang buruk.
    • Penanganan: Truk menjadi kurang responsif terhadap kemudi, sulit dikendalikan, dan berpotensi oleng saat menikung atau bermanuver.
    • Risiko Kecelakaan: Kombinasi pengereman buruk dan penanganan yang sulit meningkatkan risiko kecelakaan, terutama di kondisi jalan basah atau darurat.

2. Tekanan Angin Ban Terlalu Tinggi (Overinflation)

Meskipun tidak seumum underinflation, tekanan ban yang terlalu tinggi juga memiliki dampak negatif tersendiri.

a. Keausan Ban di Bagian Tengah

  • Penyebab: Ketika ban kelebihan angin, bagian tengah tapak ban akan menggembung keluar, menyebabkan hanya bagian tengah yang bersentuhan kuat dengan jalan.
  • Dampak: Keausan akan terkonsentrasi di bagian tengah tapak, mengurangi umur pakai ban dan menyebabkan penggantian yang lebih cepat.

b. Penurunan Kenyamanan Berkendara

  • Penyebab: Ban menjadi sangat kaku dan kurang mampu menyerap guncangan dari permukaan jalan yang tidak rata.
  • Dampak: Perjalanan terasa lebih keras dan bergelombang, meningkatkan kelelahan pengemudi dan berpotensi merusak komponen suspensi truk.

c. Peningkatan Risiko Kerusakan Akibat Benturan

  • Penyebab: Karena ban menjadi lebih kaku, ia kurang fleksibel untuk menyerap dampak dari lubang atau benda tumpul di jalan.
  • Dampak: Meningkatkan risiko kerusakan ban seperti benjolan, pecah, atau retak saat melindas lubang atau bebatuan, terutama pada dinding samping.

Manfaat Pengecekan Tekanan Angin Ban Truk Secara Rutin

Mengingat dampak negatif di atas, jelas bahwa menjaga tekanan angin ban yang optimal membawa banyak manfaat:

  1. Penghematan Bahan Bakar: Ini adalah salah satu manfaat terbesar. Dengan rolling resistance yang minimal, truk Anda akan membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk menempuh jarak yang sama.
  2. Umur Ban Lebih Panjang: Keausan ban menjadi lebih merata di seluruh tapak, memperpanjang masa pakai ban secara signifikan dan menunda biaya penggantian.
  3. Peningkatan Keselamatan: Pengereman yang lebih efektif, penanganan yang lebih stabil, dan pengurangan risiko ledakan ban berkontribusi langsung pada keselamatan pengemudi, muatan, dan pengguna jalan lainnya.
  4. Kenyamanan Berkendara: Tekanan yang tepat memastikan ban menyerap guncangan dengan baik, mengurangi getaran, dan membuat perjalanan lebih nyaman bagi pengemudi.
  5. Pengurangan Emisi Karbon: Efisiensi bahan bakar yang lebih baik berarti emisi CO2 yang lebih rendah, mendukung upaya keberlanjutan.
  6. Pencegahan Downtime: Mengurangi kemungkinan masalah ban di tengah jalan (misalnya ban truk bocor mendadak) yang bisa menyebabkan keterlambatan pengiriman dan biaya perbaikan di luar jadwal.

Cara Melakukan Pengecekan Tekanan Angin Ban Truk yang Benar

Pengecekan tekanan angin ban truk tidaklah sulit, namun memerlukan ketelitian dan alat yang tepat.

1. Kapan Harus Mengecek?

  • Setiap Hari: Idealnya, sebelum setiap perjalanan atau setiap pagi sebelum operasional dimulai, terutama untuk armada yang beroperasi terus-menerus.
  • Saat Ban Dingin: Lakukan pengecekan saat ban dalam kondisi dingin, yaitu setelah truk tidak bergerak setidaknya selama 3 jam atau setelah menempuh jarak kurang dari 2 km dengan kecepatan rendah. Panas akibat perjalanan dapat meningkatkan tekanan di dalam ban, sehingga hasil pengukuran tidak akurat.
  • Setelah Memuat/Membongkar: Beban yang berbeda dapat memengaruhi tekanan yang direkomendasikan. Selalu sesuaikan tekanan dengan beban aktual.

2. Alat yang Dibutuhkan

  • Pengukur Tekanan Ban Truk (Tire Pressure Gauge): Pastikan pengukur Anda berkualitas baik dan memiliki rentang tekanan yang sesuai untuk ban truk (biasanya hingga 150 psi atau lebih). Pengukur digital seringkali lebih akurat dan mudah dibaca.
  • Kompresor Angin: Untuk mengisi atau menyesuaikan tekanan.

3. Langkah-langkah Pengecekan:

  • Temukan Rekomendasi Tekanan: Angka PSI (Pounds per Square Inch) atau Bar yang direkomendasikan biasanya tertera pada stiker di pintu pengemudi truk, buku manual kendaraan, atau pada dinding samping ban itu sendiri (Maksimum Tekanan). Penting untuk membedakan antara tekanan maksimum ban dan tekanan rekomendasi untuk beban tertentu. Selalu ikuti rekomendasi pabrikan kendaraan dan/atau pabrikan ban.
  • Lepaskan Tutup Pentil: Buka tutup pentil ban dengan hati-hati.
  • Pasang Pengukur: Tekan pengukur tekanan dengan kuat ke batang katup ban hingga terdengar desisan udara yang minimal. Baca angka yang ditunjukkan pada pengukur.
  • Bandingkan dan Sesuaikan:
    • Jika tekanan lebih rendah dari rekomendasi, tambahkan angin menggunakan kompresor hingga mencapai angka yang benar.
    • Jika tekanan lebih tinggi dari rekomendasi, tekan pin di tengah pentil dengan hati-hati menggunakan bagian belakang pengukur atau alat khusus untuk mengeluarkan sedikit udara hingga tekanan yang tepat tercapai.
  • Pasang Kembali Tutup Pentil: Pastikan tutup pentil terpasang erat untuk mencegah kebocoran udara.
  • Periksa Semua Ban: Jangan lupakan ban serep dan semua ban pada trailer. Semua ban, termasuk ban ganda (dual tires), harus diperiksa secara individual.

Tips Tambahan untuk Perawatan Tekanan Angin Ban Truk

  1. Gunakan Sistem Pemantauan Tekanan Ban (TPMS): Untuk armada besar, investasi pada TPMS adalah langkah cerdas. Sistem ini memantau tekanan ban secara real-time dan memberikan peringatan jika ada penurunan atau peningkatan tekanan yang tidak normal. Ini sangat efektif dalam mencegah masalah sebelum menjadi serius.
  2. Latih Pengemudi: Edukasi pengemudi tentang pentingnya dan cara pengecekan tekanan ban yang benar. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga kondisi ban.
  3. Periksa Pentil Ban: Pentil ban juga bisa bocor. Pastikan pentil tidak retak atau rusak. Ganti jika diperlukan.
  4. Perhatikan Suhu Lingkungan: Tekanan ban akan sedikit menurun pada suhu dingin dan meningkat pada suhu panas. Ini normal, tetapi tetap periksa secara rutin.
  5. Periksa Ban dari Kerusakan Visual: Selain tekanan, selalu periksa ban dari retakan, benjolan, tusukan, atau benda asing yang menancap.


Baca juga: Bukan Sembarang Ban! Ini Cara Pilih Ban Truk Paling Pas untuk Segala Medan

Kesimpulan: Investasi Waktu untuk Keuntungan Besar

Pengecekan tekanan angin ban truk secara rutin mungkin terlihat seperti tugas kecil dan membosankan, namun dampaknya pada operasional dan profitabilitas bisnis Anda sangatlah besar. Ini adalah salah satu bentuk pemeliharaan prediktif yang paling sederhana dan paling efektif.

Dengan menjaga tekanan ban pada level yang optimal, Anda tidak hanya memperpanjang umur ban, menghemat bahan bakar, dan mengurangi emisi, tetapi yang terpenting, Anda juga meningkatkan keselamatan di jalan raya. Ini adalah investasi waktu yang minimal namun memberikan keuntungan maksimal dalam jangka panjang.

Jadi, jangan tunda lagi. Jadikan pengecekan tekanan angin ban sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas perawatan armada Anda. Keselamatan dan efisiensi bisnis Anda bergantung padanya. Kapan terakhir kali Anda memeriksa tekanan angin ban truk Anda?

Link Pembelian dan Kunjungi Sosial Media Gama Tires G-631 7.50 R16
Whatsapp | Tokopedia | Shopee | TikTok | Instagram | YouTube

Keranjang Belanja

KATEGORI